Drive shaft merupakan bagian / komponen dari sistem drive train yang lebih dikenal dengan sebutan as roda. Drive shaft sendiri lebih familiar ditemukan pada mobil-mobil berpenggerak roda depan atau penggerak empat roda yang menggunakan suspensi Independent.
Karena dianggap sebagai as roda, maka untuk menemukan letak drive shaft ini juga terbilang mudah. MErunduklah ke kolong mobil, lalu perhatikan pada poros tengah roda mobil sisi bagian dalam, anda akan melihat sebuah poros yang menghubungkan roda mobil dengan transmisi. Komponen inilah yang dikenal dengan sebutan drive shaft.
Lantas apa fungsi drive shaft pada mobil ini ? Nah. pada artikel berikut, ombro akan berbagi informasi tentang 3 fungsi drive shaft pada mobil.. simak 3 fungsi drive shaft di bawah ini..
Fungsi drive shaft yang paling utama pada sistem drive train ini adalah untuk meneruskan tenaga putar yang dihasilkan transmisi untuk di teruskan menjadi putaran roda. Drive shaft akan meneruskan tenaga dan kecepatan putar yang sudah dihasilkan dari transmisi. Ya, drive shaft menjadi poros penghubung yang akan menghubungkan transmisi dengan roda.
Oleh karena beban putar dan hentakan yang sangat kuat akibat bobot kendaraan serta hentakan transmisi, maka drive shaft ini harus dibuat dari material yang kuat dan tahan terhadap hentakan serta putaran tinggi.
Umumnya drive shaft dibentuk dari batang besi baja yang sangat kuat dengan masing-masing ujungnya menggunakan ball joint yang juga kokoh. Ball joint yang digunakan masuk kedalam kategory Constant Velocity Joint yang terbagi lagi menjadi beberapa model.
Untuk bagian luar yang terhubung dengan roda umumnya menggunakan Birfield/Rzeppa joint sedangkan untuk bagian dalam yang terhubung dengan transmisi umumnya menggunakan Tripod Joint. Untuk lebih lengkapnya, silahkan sobat membacanya pada artikel Mengenal jenis-jenis CV joint (Constant Velocity Joint) yang sudah pernah Ombro posting sebelumnya .
Tidak seperti Axle shaft yang sifatnya kaku dan banyak digunakan pada mobil berpenggerak belakang, drive shaft pada mobil penggerak depan mampu memberikan fleksibilitas roda untuk bergerak ke berbagai sudut belok.
Ya, drive shaft memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi baik saat berbelok ataupun saat suspensi bergerak ke atas dan kebawah seperti saat berjalan di jalan gelombang.
Ketika roda berbelok, maka drive shaft joint sisi dalam akan bergeser sedikit keluar guna menyeimbangkan gerakan roda berbelok, begitu pula ketika roda bergerak keatas atau kebawah, maka drive shaft ini memberikan kebebebasan gerak namun tetap mampu memutar poros roda dengan baik.
Hal ini dikarenakan pada masing-masing ujungnya yang berhubungan dengan roda dan transmisi ia menggunakan Constant Velocity Joint (CV Joint) yang mampu memberikan gerak bebas pada sudut yang cukup besar termasuk salah satunya bergeser untuk memperpanjang lengan drive shaft beberapa centi.
Baca juga : Gejala CV joint rusak dan penyebabnya
Fungsi drive shaft lainnya adalah sebagai tempat reluctor ring untuk sistem Antilock Braking System (ABS). Pada sistem ABS, sensor ABS akan membaca kecepatan putar masing-masing roda melalui sensor ABS yang bekerja bersamaan dengan reluctor ring.
Reluctor ring merupakan ring bergerigi pada komponen ABS yang berfungsi untuk memberikan input sinyal bagi sensor ABS tentang berapa kecepatan putar roda. Reluctor ring ini umumnya dipasang pada drive shaft joint bagian yang dekat dengan roda mobil.
Jadi, jika mobil anda dilengkapi dengan sistem ABS, maka ketika ingin melakukan penggantian drive shaft joint ini harus memperhatikan barang penggantinya, apakah dilengkapi dengan reluctor ring atau tidak. Sebab jika salah mengganti dapat mengakibatkan lampu ABS pada instrument dashboard menyala.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif
Karena dianggap sebagai as roda, maka untuk menemukan letak drive shaft ini juga terbilang mudah. MErunduklah ke kolong mobil, lalu perhatikan pada poros tengah roda mobil sisi bagian dalam, anda akan melihat sebuah poros yang menghubungkan roda mobil dengan transmisi. Komponen inilah yang dikenal dengan sebutan drive shaft.
Lantas apa fungsi drive shaft pada mobil ini ? Nah. pada artikel berikut, ombro akan berbagi informasi tentang 3 fungsi drive shaft pada mobil.. simak 3 fungsi drive shaft di bawah ini..
1. Meneruskan tenaga putar dari transmisi ke roda
Fungsi drive shaft yang paling utama pada sistem drive train ini adalah untuk meneruskan tenaga putar yang dihasilkan transmisi untuk di teruskan menjadi putaran roda. Drive shaft akan meneruskan tenaga dan kecepatan putar yang sudah dihasilkan dari transmisi. Ya, drive shaft menjadi poros penghubung yang akan menghubungkan transmisi dengan roda.
Oleh karena beban putar dan hentakan yang sangat kuat akibat bobot kendaraan serta hentakan transmisi, maka drive shaft ini harus dibuat dari material yang kuat dan tahan terhadap hentakan serta putaran tinggi.
Umumnya drive shaft dibentuk dari batang besi baja yang sangat kuat dengan masing-masing ujungnya menggunakan ball joint yang juga kokoh. Ball joint yang digunakan masuk kedalam kategory Constant Velocity Joint yang terbagi lagi menjadi beberapa model.
Untuk bagian luar yang terhubung dengan roda umumnya menggunakan Birfield/Rzeppa joint sedangkan untuk bagian dalam yang terhubung dengan transmisi umumnya menggunakan Tripod Joint. Untuk lebih lengkapnya, silahkan sobat membacanya pada artikel Mengenal jenis-jenis CV joint (Constant Velocity Joint) yang sudah pernah Ombro posting sebelumnya .
2. Memberikan fleksibilitas pada roda untuk bergerak ke berbagai sudut belok
Tidak seperti Axle shaft yang sifatnya kaku dan banyak digunakan pada mobil berpenggerak belakang, drive shaft pada mobil penggerak depan mampu memberikan fleksibilitas roda untuk bergerak ke berbagai sudut belok.
Ya, drive shaft memiliki tingkat fleksibilitas yang tinggi baik saat berbelok ataupun saat suspensi bergerak ke atas dan kebawah seperti saat berjalan di jalan gelombang.
Ketika roda berbelok, maka drive shaft joint sisi dalam akan bergeser sedikit keluar guna menyeimbangkan gerakan roda berbelok, begitu pula ketika roda bergerak keatas atau kebawah, maka drive shaft ini memberikan kebebebasan gerak namun tetap mampu memutar poros roda dengan baik.
Hal ini dikarenakan pada masing-masing ujungnya yang berhubungan dengan roda dan transmisi ia menggunakan Constant Velocity Joint (CV Joint) yang mampu memberikan gerak bebas pada sudut yang cukup besar termasuk salah satunya bergeser untuk memperpanjang lengan drive shaft beberapa centi.
Baca juga : Gejala CV joint rusak dan penyebabnya
3. Tempat Reluctor ring ABS dipasang
Fungsi drive shaft lainnya adalah sebagai tempat reluctor ring untuk sistem Antilock Braking System (ABS). Pada sistem ABS, sensor ABS akan membaca kecepatan putar masing-masing roda melalui sensor ABS yang bekerja bersamaan dengan reluctor ring.
Reluctor ring merupakan ring bergerigi pada komponen ABS yang berfungsi untuk memberikan input sinyal bagi sensor ABS tentang berapa kecepatan putar roda. Reluctor ring ini umumnya dipasang pada drive shaft joint bagian yang dekat dengan roda mobil.
Jadi, jika mobil anda dilengkapi dengan sistem ABS, maka ketika ingin melakukan penggantian drive shaft joint ini harus memperhatikan barang penggantinya, apakah dilengkapi dengan reluctor ring atau tidak. Sebab jika salah mengganti dapat mengakibatkan lampu ABS pada instrument dashboard menyala.
Artikel ini diarsipkan pada kategori : Teori-Otomotif